Friday, December 28, 2007

PM Malaysia Betulkah Rasuah

Inilah ada tulisan sebuah Majalah di Indonesia, diedit semula berdasarkan kesesuaian Bahasa Malaysia

Rakyat Malaysia pening memilih mana yang benar. Bekas Perdana Menteri Dr Mahathir Mohammad atau Abdullah Hj Ahmad, perdana menteri sekarang. Kedua tokoh UMNO itu tengah saling tuding dan berbantah soal dugaan kolusi, korupsi dan nepotisme di kerajaan Malaysia kini. Persengketaan antara Dr Mahathir dan Abdullah Hj Ahmad, yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan, dikhawatirkan memicu konflik di antara mereka, padahal keduanya sangat dihormati.

Perdana Menteri Malaysia Abdullah Hj Ahmad dikenal punya beberapa sebutan, misalnya Mr Clean dan Mr Nice Guy. Sebutan itu karena selama ini dia dikenal sebagai sosok yang relatif bersih dan memiliki reputasi yang baik dalam perpolitikan Malaysia .


Pembawaannya yang tenang belakangan ini terusik oleh seniornya, bekas PM Dr Mahathir Mohammad yang sedang menyusun serangkaian bukti akurat tentang korupsi yang selama ini, menurut versi Mahathir sengaja ditutupi-tutupi. Mahathir pun mengisyaratkan siap meningkatkan serangan terhadap Ahmad Hj Ahmad .


Menurut bekas PM Malaysia itu kini tak sedikit kebijakan Abdullah Hj Ahmad yang menggerogoti berbagai kepentingan nasional. " Ada beberapa hal yang akan saya selesaikan satu demi satu, termasuk membuktikan adanya korupsi," kata Mahathir dalam satu siding akbar. Pernyataan diucapkan Dr Mahathir setelah Abdullah Hj Ahmad, yang dikenal dengan julukan MrClean', berusaha meyakinkan rakyat Malaysia lewat wawancara television yang ditayangkan beberapa waktu lalu, bahwa ia Tak pernah menyalahgunakan kekuasaan.

Mahathir menekankan, ia perlu mengumpulkan bukti-bukti yang memadai terlebih dulu sebelum membeberkan kepada rakyat Malaysia kasus-kasus kesalahan yang melibatkan kerajaaan yang, menurutnya, termasuk kasus dugaan penyuapan yang melibatkan seorang bekas menteri cabinet (rafidah aziz dan annuar musa-sangkelembai), yang gagal diungkapkan oleh badan pemantau rasuah yang dibentuk kerajaan.

"Saya sedang berusaha. Kita harus mengajukan bukti-bukti kuat. Akan tetapi, apakah kita dapat melaporkannya kepada polis atau tidak, itu masalah lain," kata Mahathir, yang dengan tuduhannya dapat merusak janji Abdullah Hj Ahmad untuk memberantas rasuah.

Dalam beberapa minggu terakhir, Dr Mahathir berulang kali melontarkan tuduhan bahwa Abdullah Hj Ahad mengompromikan kepentingan publik dengan membatalkan sejumlah proyek besar yang ia rancang. Dr Mahathir juga menuduh Abdullah Hj Ahmad membiarkan para keluarganya Mempengaruhi keputusannya. Mereka yang di kenal mempunyai pengaruh besar pada Abdullah Hj Ahmad Badawi dalam penyusunan berbagai kebijakan adalah menantu laki-lakinya, Khairy Jamaluddin (30) dan putranya Kamaluddin Abdullah (38).

Namun Abdullah Hj Ahmad menepis tuduhan bahwa ia memberi perlakuan khusus dan kemudahan mendapatkan berbagai kontrak pemerintah kepada keluarganya, termasuk kepada Kamaluddin Abdullah, anak laki-lakinya yang kaya-raya sebagai pemilik perusahaan jasa di bidang pertambangan gas dan minyak.

Menurut majalah Malaysian Business kekayaan Kamal tahun lalu mencapai 330 Ringgit Malaysia (RM) atau setara dengan Rp817,7 miliar. Scomi Group, kelompok bisnis yang dikuasai Kamal, memperoleh kontrak membekal bas angkutan awam Rafid di Kuala Lumpur dan Pulau Pinang dari tabungan pengurangan subsidi minyak senilai 120 juta RM. Perusahaan ini juga mendapat kontrak senilai 60 juta RM membekal gerabak kereta api untuk KTM Berhad, serta pengangkutan arang batu untuk Tenaga Nasional Bhd.


Dr Mahathir menanggapi pembelaan Abdullah Hj Ahmad itu sebagai kurang memadai. "Ia hanya mengatakan bahwa, dirinya orang baik, religius dan tak akan melakukannya. Akan tetapi, sama sekali tak ada jawaban yang spesifik," kata Dr Mahathir. Tuduhan rasuah sebenarnya selalu membayangi setiap pemerintahan Malaysia .


Selama masa pemerintahan Dr Mahathir, para pemimpin pembangkang sering menuduhnya menutup mata pada berbagai tindakan rasuah dan pemberian komisen dalam kegiatan pelaksanaan berbagai projek Kerajaan. Abdullah Hj Ahmad menjadikan perang terhadap rasuah sebagai salah satu agenda utamanya setelah ia menjadi perdana menteri dan melanjutkan kepemimpinan Dr Mahathir. Namun, para pengkritik mengeluhkan tak banyak kemajuan yang dicapai.


Abdullah Hj Ahmad di depan televisyen nasional membantah nepotisme dan rasuah, serta tuduhan bahwa menantunya berminat terjun ke dalam urusan kerajaan. Abdullah Hj Ahmad memang jarang menanggapi kecaman, namun laporan-laporan surat khabar mengatakan, wawancara yang disiarkan beberapa waktu sebelumnya yang menyentuh kalangan luas dari masalah sensitif itu menandai kenyataan bahwa tuduhan-tuduhan seperti itu tak selamanya dibiarkan.

Beberapa tuduhan dikemukakan dalam pertikaian sengit dengan bekas perdana menteri Dr Mahathir Mohamad, yang menuduh menantu lelaki Abdullah Hj Ahmad, Khairy Jamaluddin, sebagai kekuatan di balik kekuasaan.


Abdullah Hj Ahmad mengakui, menantunya itu sesekali bekerja dengannya.Tetapi tidak ada bukti bahwa dia berperanan dan mengambil-alih projek kerajaan. Menurut Abdullah Hj Ahmad , ayah dari Khairy adalah Jamaluddin, salah satu orang terkaya di Malaysia . Jadi, tidak mungkin Khairy ingin menggunakan hubungannya dengan dirinya untuk kepentingan bisnisnya.


"Kadang-kadang masyarakat bertanya mengapa dia di luar negeri. Dia mengatakan kepada mereka bahwa sejak ayahnya menjadi Perdana menteri, sulit baginya untuk tinggal di sini. Itulah kenapa dia memilih tinggal di luar negeri."


Khairy juga buka mulut. Dia membantah tegas berbagai tudingan yang dialamatkan kepadanya, bukan hanya menyangkut isu nepotisme, tapi juga selentingan bahwa dia menikahi artis Maya Karin sebagai istri keduanya. Isu lain yang menerpanya, Khairy disebut-sebut sebagai agen CIA dan agen rahasia Singapura. Dia menegaskan dia siap mundur dari jabatan politiknya, jika dianggap menjadi beban bagi Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), partai utama dalam koalisi yang berkuasa di Malaysia sekarang.


Sebagai catatan, Khairy menikahi Nori Abdullah, puteri Abdullah Hj Ahmad. Dia lulus dari Oxford University , England tahun 2004. Khairy menang mutlak dalam pemilihan naib ketua pemuda UMNO, menyisihkan Mukhriz Mahathir, putra bekas PM Dr Mahathir.

Khairy memiliki saham dalam jumlah yang relatif kecil di bank investasi ECM Libra, yang belum lama ini membeli Avenue Capital Bhd, satu perusahaan pemerintah yang dimerger untuk pembangunan sebuah bank investasi terbesar di Malaysia.

Menurut Abdullah Hj Ahmad orang-orang yang menuduhnya rasuah hendaknya membuat tuduhan-tuduhan mereka secara terbuka, bukan berbicara di belakang saya. "Orang-orang demikian hanya berusaha untuk mengerdilkan saya dan membuat tuduhan-tuduhan liar. Mungkin mereka melakukan itu sebab mereka mempunyai agenda tersembunyi. Jika saya dituduh rasuah, silakan tulis dan hebohkan semuanya," katanya.

Perdana menteri, yang mempunyai reputasi sebagai Mr. Nice Guy dalam politik Malaysia , juga menyatakan kritikan-kritikan bahwa pendekatannya terlalu berhati-hati dan bahwa dia gagal dalam menangani masalahmasalah besar sejak dia dilantik menjadi Perdana Menteri tiga tahun lalu.

"Berikanlah saya waktu, jika saya berada di lapangan dalam sebuah permainan sepakbola, dan setelah 10 menit, saya diadili untuk penampilan saya, bagaimana bisa itu dilakukan? Anda hendaknya menunggu saya melakukan pemanasan, dan itu perlu waktu."

Abdullah Hj Ahmad juga menyatakan penolakannya terhadap Dr Mahathir, yang mengatakan, bahwa Dr Malaysia kurang berani di bawah kepemimpinannya, dan bahwa pengganti pilihannya itu membahayakan ekonomi.

" Ada banyak orang yang mengatakan bahwa itu adalah baik, jika saya tidak bicara atau sesuatu akan lepas dari tangan," katanya.

Persengketaan antara Dr Mahathir dan Abdullah Hj Ahmad, yang sudah berlangsung selama berbulan-bulan, memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik di antara berbagai faksi di dalam partai berkuasa UMNO akibat terbelahnya kesetiaan mereka di antara kedua pemimpin yang sama-sama dihormati.

Majalah Konstan Online
http://www.majalahkonstan.com

4 comments:

Tok Uban said...

Siapa kata Pak Lah rasuah? tidak...dia bukan kaki rasuah. Ingat tak sajak yang Pak Lah baca? Dia cari apa? Dia tak cari harta, jadi tugas untuk cari harta tu diserahkan pada anak dan menantu dia. Tak faham lagi ke...

IbnAbdHalim said...

Keduanya sama saja sebab datang dari acuan yang sama. Seorang perompak dan seorang lagi penyamun.

Anonymous said...

Mana-mana pemimpin didunia termasukla di Malaysia, mesti kaut berjuta-juta masuk dalam poketnya sendiri. Masakan tidak ada rumah di Australia, kapal layar sendiri, kapal terbang sendiri dan sbgnya. Pak Lah dan Pak Det sama saja. Dua-duanya menyusahkan rakyat.

Anonymous said...

Tun Mahathir sangatlah bertanggungjawab dalam keadaan ini. Oleh itu Tun harus dan wajib dengan apa cara pun memperbetulkan kembali apa yang berlaku supaya kembali ke jalan yang lurus semula.

Tun orang yang bijak dan arif, selama 22 tahun sepatutnya beliau boleh merangka kerajaan pelapis yang lebih mantap dan lebih produktif lagi tetapi ini tidak berlaku.

Lihatlah negara jiran di selatan itu yang terus menerus berdiri teguh dan maju walaupun pengasasnya sudah letak jawatan.

Apakah ini contoh ketidakbijaksanaan orang Melayu berbanding dengan orang Cina dan India?

Bukan mudah mahu menukar Perdana Menteri dan mustahil Abdullah mahu letak jawatan, itu satu kerja gila!

Maka kita akan terus terlolong-lolong seperti anjing menyalak bukit.

Mungkinkah bukit itu berganjak walau seinci? Mungkin tunggu kucing keluar tanduk...

KERAJAAN INI AKAN TERUS BERDIRI WALAU 1000 TAHUN LAGI SEBAB RAKYAT SOKONG.

Another 'unforgiven' mistake by TDM!

Ali Akbar Bin Hashim

Kerajaan Tiga Beranak
Imam Besar Mahzab Islam Hadhari
Solidariti bersama bloggers Malaysia